2018-01-19

Terputusnya wahyu Allah ﷻ kepada Muhammadﷺ


Tentang jangka waktu terputusnya wahyu, Ibnu Sa'd meriwayatkan dari Ibnu Abbas, yang pada intinya menjelaskan bahwa jangka waktunya adalah beberapa hari. Inilah pendapat kuat dan bahkan yang bisa dipastikan, setelah mengadakan penyelidikan dari segala sisi.

Pendapat yang banyak menyebar, bahwa masa terputusnya wahyu itu berlangsung selama tiga tahun atau dua setengah tahun, merupakan pendapat yang tidak benar.
Namun bukan disini tempatnya untuk menyanggah pendapat ini secara rinci.

Pada masa terputusnya wahyu itu, Muhammadﷺ hanya diam dalam keadaan termenung sedih. Rasa kaget dan bingung melingkupi diri beliau.

Al-Bukhari meriwayatkan di dalam Kitabut-Ta'bir, yang isinya sebagai berikut:
"Wahyu terputus selang beberapa waktu, hingga nabi Muhammadﷺ dirundung kedukaan seperti halnya kita yang sedang berduka".


Beberapa kali beliau sudah mencapai puncak bukit agar mati saja di sana. Tetapi setiap kali beliau sudah mencapai puncaknya dan terbesit keinginan untuk terjun dari sana, muncul bayangkan Jibril yang berkata kepada beliau: "Wahai Muhammad, engkau adalah benar-benar Rasul Allah." Dengan begitu hati dan jiwa beliau menjadi tenang kembali. 



Setelah itu beliau pulang kembali. Jika kevakuman wahyu itu berselang lagi, maka beliau melakukan hal yang sama.

Namun selagi sudah tiba dipuncak bukit, tiba-tiba muncul bayangan Jibril dan mengatakan hal yang sama.


(Shahih Al-Bukhari, Kitabut-Ta'bir, bab Awwalu Ma Budi'a Bihi Rasulullahﷺ Minal-Wahyi Ar-Ru'ya Ash-Shalihah, 2/340).



(Sirah Nabawiyah, Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri).



Dalam kitab sejarah karangan Ahmad  bin Hambal terdapat riwa­yat  dari Sya'bi yang mengatakan, bahwa masa tidak turunnya wahyu adalah 3 tahun, pendapat ini dikuatkan oleh Ibnu Ishaq. Sedangkan menurut Baihaqi adalah 6 bulan, dan Nabi mendapatkan wahyu lewat mimpi pada bulan kelahirannya yaitu Rabi'ul Awal ketika umur beliau 40 tahun, sedangkan turunnya wahyu dalam keadaan sadar pada bulan Ramadhan.



Bukanlah yang dimaksud dengan terputusnya wahyu selama tiga tahun berarti tidak turunnya malaikat Jibril kepada Muhammad setelah turunnya ayat "Iqra bismirabbika..." sampai turunnya ayat, "Ya Ayyuhal Muddatstsir," melainkan hanya diperlambat turunnya Al Qur'an kepada beliau.



Asy-Sya'bi berkata, 
"Turunnya kenabian kepada Muhammad, ketika beliau berusia 40 tahun yang ditemani oleh malaikat Israfil selama 3 tahun yang mengajari beliau, dan pada saat itu belum turun Al Qur'an kepadanya. Setelah tiga tahun selanjutnya Nabi ditemani oleh Malaikat dan turunlah Al Qur'an selama 20 tahun kepadanya".

Demikianlah sedikit kisah tentang terputusnya wahyu Allah ﷻ kepada Muhammadﷺ semoga artikel saya ini bisa menambah sedikit wawasan kepada para pengunjung di blog ini.

Featured Post

Kisah Perjuangan Rasululahﷺ Dalam Berdakwah