2018-01-13

Kabilah Quraisy dan keturunannya

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم



Quraisy 
adalah anak keturunan Fihr bin Malik bin An-Nadhar bin Kinanah. Sedang Quraisy terbagi menjadi beberapa bagian kabilah, yang terkenal adalah kabilah:
  • Jumuh,
  • Sahm,
  • Adi,
  • Makhzum,
  • Taim,
  • Zuhrah


dan suku-suku Quraisy bin Kilab, yaitu;

  • Abdud-Dar bin Qushay,
  • Asad bin Abdul Uzza bin Qushay dan
  • Abdi Manaf bin Qushay


Abdi Manaf mempunyai empat anak: Abdi Syam, Naufal, Al-Muththalib dan Hasyim. Hasyim adalah keluarga yang di pilih Allah bagi Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim.
Rasulullahﷺ pernah bersabda:

ان الله اصطفى من ولد ابراهيم اسماعيل . واصطفى من ولد اسماعيل بنى كنانة . واصطفى من بنى كنانة قريشا . واصطفى من قريش بنى هاشم . واصطفانى من بنى هاشم
"Sesungguhnya Allah telah memilih Isma'il dari anak Ibrahim, memilih Kinanah dari anak Isma'il, memilih Quraisy dari Bani Kinanah, memilih Bani Hasyim dari Quraisy dan memilihku dari Bani Hasyim".
(HR. Muslim dan At-Tirmidzi).

Bani Sulaim menetap di dekat Madinah, dari lembah-lembah di pinggiran Madinah hingga ke Khaibar, dibagian timur Madinah dan penghujung Hurrah. Tsaqif menetap di Tha'if, Hawazin di timur Makkah, antara Makkah dan Bashrah. Bani Asad menetap di timur Taima' dan berat Kufah. Di antara mereka dan Taima' ada perkampungan Buhtur dari Thayyi'. Sedangkan jarak dari tempat mereka ke Kufah bisa ditempuh selama lima hari perjalanan.

Dzubyan menetap di dekat Taima' hingga Hawazin. Di Tihamah ada beberapa suku Kinanah, sedangkan di Makkah ada suku-suku Quraisy. Mereka berpencar-pencar dan tidak ada sesuatu yang bisa menghimpun mereka, hingga munculnya Qushay bin Kilab.
Dialah yang telah menyatukan mereka dan membentuk satu kesatuan yang bisa mengangkat kedudukan mereka.


Qushay bin Kilab


Didalam kutipan buku "Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri". Dikisahkan bahwa bapaknya meninggal dunia saat Qushay kecil masih dalam asuhan ibunya. Lalu ibunya menikah lagi dengan seorang laki-laki dari Bani Udzrah, yaitu Rabi'ah bin Haram yang kemudian membawanya ke perbatasan Syam. Setelah Qushay menginjak remaja, dia kembali ke Makkah yang saat itu dipimpin oleh Hulail bin Hubsyah sebagai gubernur Makkah dari Bani Khuza'ah.

Qushay melamar Hubba(Putri Hulail) dan ternyata lamaran itu disambut baik olehnya,.dan mereka pun di nikahkan.

Setelah Hulail meninggal dunia, terjadi peperangan antara Khuza'ah dan Quraisy, yang akhirnya Quraisy menjadi pemimpin Makkah dan menangani urusan Baitul-Haram.

Ada tiga riwayat yang menjelaskan sebab meletusnya peperangan ini, yaitu :
  1. Setelah Qushay mempunyai banyak anak dan hartanya pun melimpah ruah, bersama dengan itu Hulail pun meninggal dunia, maka dia merasa bahwa dialah yang lebih berhak berkuasa di Makkah dan menangani urusan Ka'bah dari pada Bani Khuza'ah dan Bani Bakr. Sementara itu Quraisy adalah pelopor keturunan Ismail as. Maka dia melobi beberapa pemuka Quraisy dan Bani Kinanah agar mengusir orang-orang dari Bani Khuza'ah dan Bani Bakr dari Makkah. Usul ini disambut baik dan mereka pun melakukannya.

  2. Menurut pengakuan Bani Khuza'ah, Hulail telah berwasiat kepada Qushay agar menangani urusan Ka'bah dan Makkah. (Ibid, 1/117-118)

  3. Sebenarnya Hulail telah menunjuk putrinya Hubba sebagai orang yang berwenang atas penanganan Ka'bah. Lalu Abu Ghibsyan Al-Khuza'i tampil sebagai orang yang mewakili Hubba. Maka diapun menjaga Ka'bah. Setelah Hulail meninggal dunia, Qushay membeli kewenangan mengurusi dan menjaga Ka'bah dari Abu Ghibsyan, yang ia tukar dengan satu geriba arak. Tentu saja orang-orang dari Bani Khuza'ah tidak menerima jual-beli itu. Maka mereka berusaha menghalangi Qushay agar tidak bisa tampil sebagai pengawas Ka'bah. Sementara Qushay menghimpun beberapa pemuka Quraisy dan Bani Kinanah untuk mengusir Bani Khuza'ah dari Makkah, dan ternyata mereka menyambut ajakan Qushay itu.
(Rahman Lil'-alamin, 2/55. Abu Ghibsyan adalah seorang pemabuk dan benar-benar sudah ketagihan arak, sehingga dia rela menjual hak pengawasan terhadap Ka'bah dengan arak).



Berdasarkan dari Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri, Qushay berkuasa di Makkah dan menangani urusan Ka'bah pada pertengahan abad kelima Masehi.

Dan diantara tindakan yang dilakukan Qushay, dia mengumpulkan kaumnya untuk membangun rumah-rumah di Makkah dan membuat batas-batas menjadi empat bagian diantara kaumnya.

Setiap kaum dari Quraisy harus menempati tempat yang telah ditetapkan bagi masing-masing. Dia menetapkan tempat bagi Nas'ah, keturunan Shafwan, Adwan dan Murrah bin Auf. Dia melihat hal ini sebagai tuntutan agama yang tidak bisa diubah lagi.

Diantara peninggalan Qushay, dia membangun Darun Nadwah disebelah utara masjid atau Ka'bah. Pintunya langsung berhubungan dengan masjid. Darun Nadwah adalah tempat pertemuan orang-orang Quraisy, untuk membicarakan masalah-masalah penting.

Bangunan ini merupakan kelebihan tersendiri bagi Quraisy, karena tempat itu bisa mempersatukan orang-orang Quraisy dan sebagai tempat untuk memecahkan berbagai masalah dengan cara yang baik.
(Sirah Nabawiyah, Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri hal.8)

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Kisah Perjuangan Rasululahﷺ Dalam Berdakwah