2018-01-22

Perintah dakwah kepada Rasulullahﷺ


Rasulullahﷺ mendapat berbagai macam perintah dalam firman Allah:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


يٰأَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ ۙ١
1. Wahai orang yang berkemul (berselimut)!



قُمْ فَأَنْذِرْ ۖ٢

2. bangunlah, lalu berilah peringatan!

وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ ۖ٣
3. dan agungkanlah Tuhanmu,

وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ ۖ٤
4. dan bersihkanlah pakaianmu,

وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ ۖ٥
5. dan tinggalkanlah segala (perbuatan) yang keji,

وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ ۖ٦
6. dan janganlah engkau (Muhammad) memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.

وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ ۗ٧
7. Dan karena Tuhanmu, bersabarlah.
(Al Muddatstsir: 1-7)


Perintah dakwah Rasulullah Shalallahu Alaihi wassalam

Sepintas lalu ini merupakan perintah-perintah yang sederhana dan remeh, namun pada hakikatnya mempunyai tujuan yang jauh. Berpengaruh sangat kuat dan nyata yang dapat di rinci sebagai berikut;
  1. Tujuan pemberian peringatan, agar siapapun yang menyalahi keridhaan Allah di dunia ini diberi peringatan tentang akibatnya yang pedih di kemudian hari, dan yang pasti akan mendatangkan kegelisahan dan ketakutan di dalam hatinya.

  2. Tujuan mengagungkan Rabb, agar siapapun yang menyombongkan diri di dunia tidak dibiarkan begitu saja melainkan kekuatannya akan dipunahkan dan keadaannya akan dibalik total. Sehingga tidak ada kebesaran yang tersisa di dunia, selain kebesaran Allah

  3. Tujuan membersihkan pakaian dan meninggalkan perbuatan dosa agar kebersihan lahir dan batin benar-benar tercapai, begitu pula dalam membersihkan jiwa dari segala noda dan kotoran bisa mencapai titik kesempurnaan, agar jiwa manusia berada dibawah lindungan rahmat Allah, penjagaan, pemeliharaan, hidayah dan cahaya-Nya. Sehingga dia     menjadi sosok paling ideal di tengah masyarakat manusia, mengundang pesona hati dan decak kekaguman.

  4. Tujuan larangan mengharap yang lebih banyak dari apa yang di berikan, agar seseorang tidak menganggap perbuatan dan usahanya sesuatu yang lebih besar lagi hebat, agar senantiasa berbuat dan berbuat lebih banyak berusaha dan berkorban, lalu melupakannya. Bahkan dengan perasaannya di hadapan Allah, dia tidak merasa telah berbuat dan berkorban.

  5. Dalam ayat terakhir terdapat isyarat tentang gangguan, siksaan, ejekan dan olok-olok yang bakal dilancarkan orang-orang yang menentang, bahkan mereka berusaha membunuh beliau dan membunuh para sahabat serta menekan setiap orang-orang yang beriman di sekitar beliau. Allah memerintahkan agar beliau bersabar dalam menghadapi semua itu, dengan modal kekuatan dan ketabahan hati, bukan dengan tujuan untuk kepentingan pribadi, tetapi karena keridhaan Allah semata.

  6. Allah maha besar. Alangkah sederhananya perintah-perintah ini jika di lihat sepintas lalu. Alangkah lembut sentuhannya. Tetapi betapa besar dan berat pengamalannya, alangkah besar pengaruh goncangannya terhadap seisi alam dan membiarkan sebagian membentur bagian yang lain.


Ayat-ayat ini sendiri mengandung materi-materi dakwah dan tabligh. Peringatan pemberitahuan itu sendiri biasanya mengundang berbagai reaksi yang kurang menyenangkan bagi pelakunya. Apalagi semua orang sudah tahu bahwa dunia ini tidak mau tahu apa yang dilakukan manusia dan tidak akan memberi balasan apapun terhadap apapun yang mereka kerjakan. Pemberian peringatan menuntut kedatangan suatu hari di luar hari-hari di dunia yang pada saat itu akan ada pembalasan. Hari itu adalah hari Kiamat atau hari pembalasan. Hal ini mengharuskan adanya suatu kehidupan lain yang berbeda dengan kehidupan yang dijalani manusia di dunia.

Semua ayat ini menuntut tauhid yang jelas dari manusia, penyerahan urusan kepada Allah, meninggalkan kesenangan diri sendiri dan keridhaan manusia untuk dipasrahkan kepada keridhaan Allah.
Jadi hal-hal yang terangkum disini meliputi:


  1. Tauhid

  2. Iman kepada Hari Akhirat

  3. Membersihkan jiwa dengan cara menjauhi kemungkaran dan kekejian yang kadang-kadang mengakibatkan munculnya hal-hal yang kurang menyenangkan, mencari keutamaan, kesempurnaan, dan perbuatan-perbuatan yang baik.

  4. Menyerahkan semua urusan kepada Allah

  5. Semua itu dilakukan setelah beriman kepada risalah Muhammad, bernaung dibawah kepemimpinan dan bimbingan beliau yang lurus.

Perintah dakwah Rasulullah Shalallahu Alaihi wassalam

Maka Rasulullahﷺ bangkit, dan setelah itu selama dua puluh lima tahun beliau tidak pernah istirahat dan diam, tidak hidup untuk diri sendiri dan keluarga beliau. Beliau bangkit dan senantiasa bangkit untuk berdakwah di jalan Allah, memanggul beban yang berat di pundaknya, tidak mengeluh dalam melaksanakan beban amanah yang besar di muka bumi ini, memikul beban kehidupan semua manusia, beban akidah, perjuangan dan jihad di berbagai medan.

Beliau pernah hidup di medan peperangan secara terus-menerus dan berkepanjangan, semenjak beliau mendengar
seruan yang agung dan mendapat beban kewajiban.
" Semoga Allah memberikan balasan kebaikan kepada beliau dan kepada siapapun yang berjuang di jalan Allah ".

(Fi Zhilail-Qur'an, Tafsir Al-Muzzammil dan Al-Muddatstsir, 29/168-182)
(Sirah Nabawiyah, Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri, hal. 69-71)

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Kisah Perjuangan Rasululahﷺ Dalam Berdakwah