2018-01-12

Pernikahan Nabi Ibrahim عليه السلام dan Hajar, hingga kemunculan mata air Zamzam

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم


Dari kutipan buku "Sirah Nabawiyah" karya Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri,

Ibrahimعليه السلام hijrah dari Irak ke Haran atau Huran, termasuk pula ke Pakistan, dan menjadikan negeri itu sebagai pijakan dakwah beliau. Beliau banyak menyusuri ini dengan setitik harapan, hingga akhirnya beliau sampai ke Mesir.

Fir'aun penguasa Mesir, merekayasa dan memasang siasat buruk terhadap istri beliau, Sarah. Namun Allahﷻ justru mengembalikan jerat itu ke lehernya sendiri. Hingga akhirnya Fir'aun tahu kedekatan hubungan Sarah kepada Allahﷻ. Untuk itu dia menghadiahkan putrinya, Hajar menjadi pembantu Sarah, sebagai pengakuan terhadap keutamaan Sarah, dan akhirnya Sarah mengawinkan Hajar dengan Ibrahim عليه السلام.

Ibrahim عليه السلام kembali ke Palestina dan Allah SWT menganugerahkan seorang anak laki-laki dari pernikahannya dengan Hajar, yaitu Isma'il عليه السلام.
(menurut kisah yang sudah banyak di kenal, Hajar adalah seorang budak wanita. Tetapi seorang penulis menamaan, Al-Allamah Al-Qadhi Muhammad Sulaiman Al-Manshurfuri telah melakukan penyelidikan yang seksama bahwa Hajar adalah seorang wanita merdeka, dan dia adalah putri Fir'aun sendiri, (Rahmah Lil'-alamin, 2/36-37.)

Kisah mata air Zamzam
Ibrahimعليه السلام kembali ke Palestina dan Allahﷻ menganugerahkan Isma'ilعليه السلام dari istrinya Hajar. Sarah terbakar api cemburu. Dia memaksa Ibrahimعليه السلام untuk melenyapkan Hajar dan putranya yang saat itu masih kecil, Isma'ilعليه السلام. Maka beliau membawa keduanya ke Hijaz dan menempatkan mereka berdua di suatu lembah yang tiada ditumbuhi tanaman, tepatnya di dekat Baitul-Haram, yang saat itu hanya berupa gundukan-gundukan tanah.

Rasa gundah mulai menggelayuti pikiran Ibrahimعليه السلام. Beliau menoleh ke kiri dan ke kanan, lalu meletakkan putranya di dalam tenda, tepatnya di dekat mata air Zamzam. Saat itu di Makkah belum ada seorang pun manusia dan tidak ada mata air. Beliau meletakkan geriba, wadah air di dekat Hajar dan Isma'ilعليه السلام, juga korma. Setelah itu beliau kembali lagi ke Palestina.

Beberapa hari kemudian, bekal dan air telah habis. Sementara tidak ada mata air yang mengalir. Tiba-tiba mata air Zamzam memancar berkat karunia Allahﷻ, sehingga bisa menjadi sumber penghidupan mereka berdua, yang tidak pernah habis hingga hari ini. Kisah mengenai ini sudah banyak di ketahui secara lengkap.

(Lihat Shahihul-Bukhari, Kitabul-Anbiya, 1/474-475)
(Sirah Nabawiyah,. Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri).

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Kisah Perjuangan Rasululahﷺ Dalam Berdakwah