2018-01-14

Nabi Muhammadﷺ Dalam Asuhan Ibunda Tercinta, Sang Kakek Abdul Muthalib, Dan Sang Paman Abu Thalib

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Kisah yang terdapat didalam "Sirah Nabawiyah" karya Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri mengenai kembalinya Muhammadﷺ kepangkuan Ibunda tercinta.
Kisah ini berawal dengan adanya peristiwa tentang pembelahan dada Nabi Muhammadﷺ, maka Halimah(wanita pengasuh bayi Muhammadﷺ dari bani Sa'd) merasa sangat khawatir terhadap keselamatan Nabi Muhammadﷺ, hingga pada akhirnya dia pun mengembalikan kepada ibu beliau.

Al-Abwa', Saudi Arabia

Maka akhirnya Nabi Muhammadﷺ tinggal dan hidup bersama ibunda tercinta hingga mencapai usia enam tahun.

Aminah merasa perlu untuk mengenang suaminya yang telah meninggal dunia dengan cara mengunjungi makamnya di Yastrib. Maka dia pergi dari Makkah untuk menempuh perjalanan sejauh lima ratus kilometer bersama dengan putranya yang telah yatim, Muhammadﷺ, disertai pembantu wanitanya, Ummu Aiman.

Abdul Muthalib pun mendukung akan hal ini.

Setelah menetap sebulan di Madinah, Aminah dan rombongannya bersiap-siap untuk kembali ke Makkah. Dalam perjalanan pulang itu Aminah jatuh sakit dan pada akhirnya meninggal dunia di Abwa', yang terletak di antara Makkah dan Madinah.


Dalam Asuhan Abdul Muthalib.

Kemudian Muhammadﷺ kembali ke tempat kakeknya Abdul Muthalib di Makkah
Setelah meninggalnya ibunda Rasulullahﷺ di Ab'wa yang terletak diantara Makkah dan Madinah, kemudian Rasulullahﷺ kembali ketempat kakeknya, Abdul Muthalib di Makkah. Perasaan kasih sayang yang di dalam sanubari terhadap cucunya yang kini yatim piatu semakin terpupuk. Cucunya yang harus menghadapi cobaan baru diatas lukanya yang lama. Hatinya bergetar oleh perasaan kasih sayang yang tidak pernah dirasakannya sekalipun terhadap anak-anaknya sendiri. Dia tidak ingin cucunya hidup sebatang kara. Bahkan dia lebih mengutamakan cucunya daripada anak-anaknya.





Ibnu Hasyim berkata, "Ada sebuah dipan yang diletakkan didekat Ka'bah untuk Abdul Muthalib".

Kerabat-kerabatnya biasa duduk di sekeliling dipan itu hingga Abdul Muthalib keluar kesana, dan tak seorang pun diantara mereka yang berani duduk di dipan itu, sebagai penghormatan terhadap dirinya.



Suatu kali di saat Rasulullah kecil yang montok duduk di atas dipan itu, paman-pamannya langsung memegangi dan menahan Rasulullahﷺ kecil agar tidak duduk di atas dipan itu. Tatkala Abdul Muthalib melihat kejadian Ini berkata, "Biarkanlah anak ku ini. Demi Allah, Sesungguhnya dia akan memiliki kedudukan yang agung." Kemudian Abdul Muthalib duduk bersama Rasulullahﷺ kecil di atas dipannya, sambil mengelus punggung Rasulullahﷺ.

Muhammadﷺ di bawah asuhan sang paman
Pada saat Rasulullahﷺ berusia delapan tahun lebih dua bulan sepuluh hari, kakek beliau Abdul Muthalib meninggal dunia di Makkah, sebelum meninggal Abdul Muthalib sudah berpesan menitipkan pengasuhan sang cucu kepada pamannya Abu Thalib, saudara kandung ayah Rasulullahﷺ.

(Sirah Nabawiyah, Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri).

Featured Post

Kisah Perjuangan Rasululahﷺ Dalam Berdakwah