2018-01-14

Kisah Abdul Muthalib bin Hasyim

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم



Salma binti Amru bersama keluarganya di Madinah mengandung anak dari Hasyim bin Abdu Manaf, lalu Hasyim melanjutkan perjalanannya ke Syam. Namun Hasyim meninggal dunia saat menginjakkan kakinya di Palestina.
Sementara Salma melahirkan Abdul Muthalib pada tahun 497M, dengan nama Syaibah, karena ada rambut putih (uban) di kepalanya.
Adapun pengasuh selanjutnya diserahkan kepada bapak Salma di Yastrib. Sementara tak seorang pun dari keluarga Hasyim di Makkah yang merasakan kehadiran Abdul Muthalib.
Hasyim mempunyai empat putra :

  1. Asad,
  2. Abu Shaifi,
  3. Nadhlah dan
  4. Abdul Muthalib.

Serta lima orang putri :

  1. Asy-Syifa,
  2. Khalidah,
  3. Dha'ifah,
  4. Ruqayyah dan
  5. Jannah.

(Surah Nabawiyah, Ibnu Hisyam, 1/2-4;
Talqihu Fuhumi Ahlil-Atsar, hal.6;
Khulashatus-Sair,
Ath-Thabari, hal.6;
Rahmah Lil'-alamin, 2/8.
Ada perbedaan dalam menyebutkan nama-nama ini dan ada pula sebagian yang tidak disebutkan.)

Abdul Muthalib

Sepeninggalnya Hasyim, penanganan air minum dan makanan ada di tangan saudaranya Al-Muththalib bin Abdu Manaf. Seorang laki-laki yang terpandang, dipatuhi dan terhormat ditengah kaumnya, yang dijuluki orang-orang Quraisy dengan sebutan Al-Fayyadh (Sang dermawan), karena dia memang seorang dermawan.

Tatkala Al-Muththalib mendengar bahwa Syaiban (Abdul Muthalib) sudah tumbuh menjadi seorang pemuda atau lebih tua lagi, maka dia segera mencarinya. Setelah keduanya saling berhadapan, kedua mata Al-Muththalib meneteskan air mata haru, lalu dia memeluknya dan bermaksud membawanya. Namun Abdul Muthalib menolak ajakan itu kecuali jika ibunya mengijinkan. Namun ibunya(Salma bin Amru) juga menolaknya.
"Sesungguhnya dia pergi ke tengah kerajaan bapaknya dan tanah suci Allah," kata Al-Muththalib mengajak.
Akhirnya ibunya pun mengijinkannya dan sesampainya di Makkah orang-orang berkata "inilah dia Abdul Muthalib". Lalu Al-Muththalib berkata"Celakalah kalian. Dia adalah anak dari saudaraku Hasyim."

Kemudian Abdul Muthalib tinggal bersama Al-Muththalib hingga dewasa, hingga Al-Muththalib meninggal dunia di Yaman. Lalu Abdul Muthalib menggantikan kedudukannya. Dia hidup ditengah kaumnya dan memimpin mereka seperti bapak-bapaknya terdahulu. Dia mendapatkan kehormatan tertinggi di kaumnya, yang tidak pernah diperoleh bapak-bapaknya.

Namun Naufal (Paman Abdul Muthalib) merebut sebagian wilayah kekuasaannya yang membuat Abdul Muthalib marah. Maka dia meminta dukungan kepada beberapa pemimpin Quraisy untuk menghadapi pamannya. Namun mereka berkata, "Kami tidak ingin mencampuri urusan antara dirimu dan pamanmu." Maka dia menulis surat yang ditujukan kepada paman-paman dari pihak ibunya Bani An-Najjar, berisi beberapa bait syair yang intinya meminta pertolongan kepada mereka.

Salah seorang pamannya, Abu Sa'd bin Adi membawa delapan puluh pasukan berkuda, lalu singgah di pinggiran Makkah. Kemudian mencari Naufal yang pada saat itu sedang duduk di Hijir bersama pemuka Quraisy.

Abu Sa'd langsung menghunus pedang dan berkata,
"Demi penguasa Ka'bah, jika engkau tidak mengembalikan wilayah kekuasaan anak saudariku, maka aku akan membebaskan pedang ini ke lehermu."
Lalu Naufal mengembalikannya dipersaksikan para pemuka Quraisy.

Di "antara peristiwa penting yang terjadi di Baitul-Haram semasa Abdul Muthalib" adalah 







Abdul Muthalib memiliki sepuluh anak laki-laki, :


  1. Al-Harits, 
  2. Az-Zubair, 
  3. Abu Thalib, 
  4. Abdullah
  5. Hamzah, 
  6. Abu lahb, 
  7. Al-Ghaidaq, 
  8. Al Muqawwim, 
  9. Shaffar, dan 
  10. Al-Abbas.

  • Ada yang berpendapat anaknya ada sebelas, yaitu ditambah Qatsam.
  • Ada pula yang berpendapat anaknya ada tiga belas, yaitu Abdul Ka'bah dan Hajjla.
  • Ada pula yang berpendapat Abdul Ka'bah adalah Al-Muqawwim, dan Hajjla adalah Al-Ghaidaq, sementara itu tak ada seorangpun diantara anak-anaknya yang bernama Qatsam.
Sedangkan anak perempuannya ada enam orang :
  1. Ummul-Hakim atau Al-Baidha,
  2. Barrah, 
  3. Atikah, 
  4. Shafiyyah, 
  5. Arwa dan 
  6. Umaimah.

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Kisah Perjuangan Rasululahﷺ Dalam Berdakwah